Membangun Integritas Ideologi dari Mesjid, Pesantren dan Kampus
Membangun Integritas Ideologi dari Mesjd, Pesantren dan Kampus. |
Pada dasarnya setiap individu memiliki pola pikir dan cara pandang yang berbeda, sesuai dengan pengalaman indrawi yang didapatkan. Individu atau manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat (zoon polticon) yang tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain.
Untuk itu setiap individu dalam bermasyarakat perlu memiliki tindakan dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di lingkungannya. Tindakan dan perilaku manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan dan tradisi lingkungan, pengatahuan manusia diperoleh dari pengalamannya sedangkan tradisi lingkungan adalah kebiasaan yang dilakukan baik dari individu maupun lingkungan masyarakatnya.
Kehidupan masyarakat menjadi hal yang sangat vital untuk diperhatikan, karena konstalasi peradaban dipengang oleh masyarakat, maka dari itu perlunya masyarakat yang memiliki nilai-nilai yang baik dan universal dalam bertindak dan berperilaku.
Nilai-nilai inilah yang harus dijaga dan dikembangkan hingga diturunkan sampai ke generasi yang akan datang, menjaga dan mengembangkan nilai-nilai tindakan dan perilaku masyarakat harus dimulai dari yang paling mendasar seperti tempat ibadah dan institusi pendidikan, karena tempat tersebut menjadi tiang penyangga dalam kehidupan bermasyarakat untuk memproduksi nilai-nilai yang semestinya dilakukan. Nilai-nilai inilah yang menjaga keutuhan kehidupan bermasyarakat agar tidak terjadi kemungkinan-kemungkinan yang menyesatkan.
Menurut Dr. Alfian, masyarakat atau individu harus memiliki ideologi atau pandangan atau juga sistem nilai yang menyeluruh serta juga mendalam mengenai bagaimana cara yang tepat, yakni secara moral dianggap benar serta juga adil, mengatur adanya tingkah laku bersama didalam berbagai segi kehidupan.
Untuk mendapatkan ideologi, individu atau masyarakat harus memanfaatkan tempat ibadah dan institusi pendidikan sebagai sumber pengetahuan yang akan menjadi ideologi serta menjaga ideologi tersebut dengan pendekatan religius dan pengetahuan universal, agar ideologi tercipta dengan penuh integritas.
Seperti yang diketahuai bahwa integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Jadi ideologi yang berintegritas menjadi acuan dalam melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Maka dari itu, mesjid atau tempat ibadah serta pesantren dan kampus sebagai institusi pendidikan menjadi faktor yang paling menentukan dalam memebentuk integritas ideologi seseorang atau masyarakat, sehingga kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara bisa diatur dengan sebagaimana mestinya.
Dengan integritas ideologi, pintu-pintu perlawanan dan pergerakan lebih terbuka lebar, kesadar-kesadaran masyarakat lebih meningkat dan menjadikan masyarakat yang cerdas.
Mesjid atau tempat ibadah serta pesantren dan kampus sebagai institusi pendidikan perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah, dalam hal ini aktifitas yang ada didalam mesjid ditingkatkan selain dari melaksanakan sholat.
Intensitas dakwah dan kajian-kajian keagamaan lebih diperdalam, dan untuk pesantren dan kampus perlu dukungan dari pemerintah, terutama aktivitas atau kegiatan yang ada didalamnya agar mampu menjaga dan menciptakan ideologi yang berintegritas.