PEMBANGUNAN DI EROPA TANPA HUTANG LUAR NEGERI
Oleh : Amiruddin
Sejarah telah mencatat bahwa negara-negara
Barat (Regional Eropa) merupakan wilayah-wilayah tempat munculnya peradaban
manusia yang cukup maju. Mulai dari pesisir pantai sampai dengan wilayah
daratan Eropa tidak luput dari keterlibatannya dalam perkembangan peradaban
kehidupan manusia dari dulu sampai sekarang. Hubungan-hubungan masa lalu yang
tercipta sebagai hasil dari upaya pemenuhan kebutuhan hidup melalui perdagangan,
perluasan wilayah, dan pengakuan kedaulatan dari wilayah-wilayah sekitar telah
menimbulkan banyak kejadian penting yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan peradaban kehidupan manusia sampai detik ini.
Dalam praktik pembangunan di negara eropa, setidaknya pada tahap awal pembangunan umumnya
berfokus pada peningkatan produksi. Meskipun banyak varian pemikiran, pada
dasarnya kata kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi
pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi
dengan melakukan industrialisasi. Peranan sumber daya manusia (SDM) dalam strategi
semacam ini hanyalah sebagai “instrumen” atau salah satu “faktor produksi”
saja. Manusia
ditempatkan sebagai posisi instrumen dan bukan merupakan subyek dari
pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan produktivitas telah mereduksi
manusia sebagai penghambat maksimisasi kepuasan maupun maksimisasi keuntungan.
Eropa melakukan pembangunan / perbaikan
disegala sektor tanpa adanya bantuan atau hutang luar negeri karena membangun
dan memiliki modal, negara yang memiliki modal yang cukup untuk apa meminjam
dinegara lain yang ujung-ujungnya juga akan dikembalikan/dibayar. Modal yang
dimiliki oleh Eropa dalam melakukan pembangunan juga memang tersebar didalam
masyarakatnya, artinya ekonomi masyarakatnya tidak perlu lagi dibantu oleh
negara karena mereka juga memiliki modal dalam melaukan usahanya, sehingga
pembangunan oleh negara dibantu oleh masyarakatnya sendiri. Kebalikannya yang
terjadi di Indonesia, jika negara ingin melakukan pembangunan maka negara harus
menambah hutang luar negeri dan hutang itu bahkan digunakan untuk membantu
ekonomi masyarakat. Jadi sangat berbanding terbalik, pantaslah Eropa menikmat
kemajuan dari hasil pembangunannya sendiri.
Pembangunan yang dilakukan oleh Eropa adalah
pembangunan pertama di dunia, artinya negara eropalah yang pertama kali
memperkenalkan bahwa seperti inilah yang dinamakan membangun sebuaah negara.
Oleh karena itu tidak ada negara yang pantas untuk dimintai pinjaman sebab
negara lain membangun saja belum, bagaimana mau maju sementara pinjaman harus
dari negara yang lebih kaya dari pada negara peminjam, karena jangan sampai
belum jatuh tempo mereka sudah membutuhkan uangnya karena jelas kebutuhannya
juga belum dapat terpenuhi semua.
Dengan demikian, pembangunan dalam bidang
atau sektor apapun harus dilandasi oleh kebijakan-kebijakan pembanggunan agar
pembangunan tersebut benar-benar memiliki arah yang jelas dan pengelolaan yang
baik.