Resume Si pakamacca "KEMAHASISWAAN"
1. Pengertian Mahasiswa
Pengertian Mahasiswa dapat ditinjau dari berbagai hal,
yakni epistimologis, sejarah, realitas, dan aturan.
a. Epistimologis
Kata
Mahasiswa berasal dari gabungan kata “maha” dan “siswa”. Maha artinya besar
atau tinggi, sedangkan siswa artinya pelajar. Jadi, Mahasiswa adalah tingkatan
pelajar yang tertinggi.
b. Sejarah
Mahasiswa
adalah gelar yang diberikan kepada pelajar tingkat lanjut. Kata “Mahasiswa”
pertama kali diperkenalkan oleh Bung Karno dalam salah satu pidatonya.
c. Realitas
Mahasiswa
adalah orang yang terdaftar sebagai pelajar disebuah universitas.
d. Aturan
Mahasiswa
adalah pelajar yang terdaftar di Perguruan Tinggi dan mengikuti semester
berjalan.
2. Peran dan Fungsi Mahasiswa
Arti dari kata “peran” dan “fungsi” sering
diartikan sama. Namun, keduanya memiliki arti yang berbeda. Peran adalah bentuk
kegiatan yang dilakukan, sedangkan fungsi adalah nilai guna dari sesuatu hal.
Adapun Fungsi dan Peran Mahasiswa adalah
sebagai berikut:
a. Fungsi
Fungsi Mahasiswa tertuang dalam
Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat.
Apa itu Tridharma Perguruan Tinggi?.
Kata “Tridharma” berasal dari bahasa Sansekerta, Tri artinya tiga, sedangkan
Dharma berarti kewajiban. Jadi, Tridharma Perguruan Tinggi adalah tiga
kewajiban yang harus dilakukan oleh Perguruan Tinggi.
·
Pendidikan
Mahasiswa merupakan tingkatan pelajar yang paling tinggi.
Oleh karenanya, salah satu tugas utama dari mahasiswa adalah meningkatkan mutu
pendidikannya. Selain itu, mahasiswa juga dituntu untuk mengamalkan ilmunya
kepada masyarakat.
·
Penelitian
Penelitian merupakan tindak lanjut dari fungsi
pendidikan. Ilmu yang didapat harus diimplementasikan, salah satunya dengan
penelitian. Penelitian bukan hanya akan bermanfaat bagi mahasiswa itu sendiri,
tetapi juga bagi kemajuan peradaban. Misalnya, menciptakan tekhnologi baru yang
akan membantu kerja – kerja masyarakat.
·
Pengabdian
masyarakat
Secara umum, pengabdian masyarakat dapat terlihat dari
peran mahasiswa. Mahasiswa menjadi pembela kepentingan rakyat bukan dengan cara
aksiotis, tetapi melalui proses kaji, pahami, kemudian sosialisasi. Tindakan
pengabdian kepada masyarakat dapat berbentuk Orasi, Narasi, dan Aksi.
b. Peran
Secara umum peran dari Mahasiswa adalah
sebagai berikut:
·
Agent of Change
Mahasiswa
merupakan figur pembawa perubahan. Lalu tibul pertanyaan, untuk apa perubahan
itu?. Pertama, perubahan perlu terjadi karena kondisi bangsa yang carut –
marut. Kedua, perubahan sendiri merupakan harga mutlak dan pasti akan terjadi.
Pembawa perubahan yang dimaksud misalnya, Jika ada
nilai – nilai yang tidak sesuai dengan keadaan masyarakat, Mahasiswa hadir
sebagai figur yang akan mengubah dan mengarahkan kembali nilai tersebut.
·
Social Control
Mahasiswa
sebagai figur pengontrol sosial. Jika ada keluhan dari masyarakat kepada
pemerintah, maka mahasiswa menyampaikan keluhan tersebut kepada pemerintah
untuk selanjutnya ditindak lanjuti. Pun sebaliknya, jika ada kebijakan –
kebijakan dari pemerintah, maka mahasiswa membantu mensosialisasikan kebijakan
tersebut kepada masyarakat. Dengan kata lain, mahasiswa merupakan “penyambung
lidah” antara masyarakat dengan pemerintah.
·
Moral Force
Moral Force berarti moral yang baik. Mahasiswa
merupakan contoh yang baik kepada masyarakat. Oleh karenanya, Mahasiswa harus
memiliki perwatakan yang baik, sehingga menjadi contoh yang baik pula
masyarakat.
·
Iron Stock
Mahasiswa
merupakan re – generasi dari pemimpin – pemimpin negara saat ini. Mahasiswa
dipersiapkan untuk menjadi pengganti dan pelanjut pemimpin – pemimpin bangsa
saat ini.
3. Realitas Mahasiswa
Mahasiswa merupakan agen yang diharapkan
mampu membawa perubahan, melakukan kontrol sosial, memberikan contoh yang baik
kepada masyarakat, serta mejadi generasi penerus bangsa. Akan tetapi, jika kita
kaitkan dengan realitas mahasiswa saat ini, hal tersebut seakan jauh dari
harapan. Saat ini pergerakan dari mahasiswa “seakan mati”. Secara umum, hal
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya lingkungan yang berbeda,
paradigma yang berbeda, dan tekanan dari kapitalisme.
Perbedaan pergerakan mahasiswa dapat
dilihat dari 3 era yang berbeda, yakni era orde lama (orla), era orde baru
(orba), dan era reformasi. Pergerakan mahasiswa pada era orde lama dan orde
baru sangat gencar. Khususnya ketika ada kebijakan dari pemerintah yang
dianggap merugikan masyarakat. Namun di era sekarang ini, pergerakan mahasiswa
dinilai hanya jalan di tempat. Hal tersebut dipengaruhi oleh pragmatisme dan
apatisme yang selama ini menjadi musuh utama mahasiswa di era reformasi. Juga
tekanan dari kebijakan birokrat kampus yang membatasi lama masa kuliah, sedikit
banyak mempengaruhi pola pikir dari mahasiswa.
Hal tersebut diatas tentu menjadi
tantangan bagi kita semua untuk mengembalikan citra mahasiswa sebagai agen
pembawa perubahan bagi masyarakat demi mewujudkan tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Ataukah kita akan tetap dengan sikap pragmatis dan apatis
terhadap maslah sosial yang akan terus merongrong kehidupan berbangsa kita?.
Semua akan kembali kepada kesadaran diri kita sebagai seorang Mahasiswa.