MAHASISWA DAN ORGANISASI
oleh : Amli Oktaenal
Dalam
konteks berbangsa dan bernegara, khususnya di Indonesia, mahasiswa dianggap
sebagai golongan pemuda yang selalu berpikir kritis, realistis, dan dealiktis.
Banyak sekali tinta sejarah yang telah diukir oleh mahasiswa, utamanya untuk
peradaban bangsa ini. Sesuai dengan peran dan fungsinya, maka sedikit banyak mahasiswa
akan terlibat dalam setiap dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Setiap permasalahan yang
menyangkut seluruh aspek, baik itu ekonomi, politik, sosial, dan budaya, mahasiswa
selalu menjadi tumpuan utama untuk mengatasi masalah tersebut. Hal tersebut
dapat dilakukan melalui kajian – kajian dan pemikiran metodologis.
Tentu, untuk menyikapi dan
menyuarakan aspirasinya, mahasiswa memerlukan wadah. Dan wadah yang paling
tepat adalah organisasi, baik itu organisasi intra kampus maupun organisasi
ekstra kampus. Selain untuk menyuarakan aspirasi, organisasi bagi mahasiswa
memiliki beberapa manfaat, baik bagi pribadi dari mahasiswa itu sendiri, maupun
bagi kemaslahatan umat.
Organisasi bagi mahasiswa
memiliki banyak manfaat. Dalam organisasi, mahasiswa akan banyak mendapatkan
hal – hal yang baru. Organisasi juga merupakan media pendukung bagi kegiatan
akademik. Jika dalam kegiatan perkuliah mahasiswa hanya mendapatkan teori, maka
organisasi merupakan media untuk implementasi akan teori yang didapat, sebelum
terlibat langsung dalam dunia kerja.
Berikut ini merupakan beberapa
manfaat organisasi bagi mahasiswa:
1. Melatih
jiwa kepemimpinan.
Dalam
organisasi, akan banyak sekali kegiatan – kegiatan yang dilakukan, baik itu
terhadap sesama mahasiswa maupun kepada masyarakat. Tanggung jawab dan
kemampuan untuk mengarahkan anggota yang lain tentu akan terlatih.
Tanggung jawab
yang besar dan kemampuan mengarahkan orang lain adalah sifat utama yang harus
dimiliki setiap manusia. Pun dalam dunia kerja, sifat tersebut adalah syarat
utama untuk memegang jabatan penting.
Organisasi
juga akan melatih mahasiswa dalam berbicara didepan umum. Misalnya, ketika
mengutarakan pendapat didepan umum, maka secara tidak sadar softkill dalam berbicara akan terasah.
2. Belajar
manajemen waktu
Mahasiswa yang
berorganisasi, tentu harus pintar membagi waktu antara proses kuliah dengan
organisasi. Hal ini tentu akan melatih manajemen waktu, yang selanjutnya akan
terbawa dalam kehidupan sehari – hari sampai dunia kerja kelak.
3. Mengasah
kemampuan sosial
Dalam suatu
organisasi, setiap individu yang berada di dalamnya pasti memiliki kepribadian
yang berbeda. Jadi, setiap anggota organisasi harus memiliki kemampuan untuk
memahami setiap karakter tersebut saat berinteraksi. Demikian halnya dalam
bermasyarakat, kemampuan tersebut harus dimiliki oleh setiap manusia saat
berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Sesuai dengan pengetahuan umum, manusia
memiliki keunikan tersendiri.
Saat bekerja
nanti, kemampuan ini akan sangat berguna. Misalnya, ketika melakukan kerjasama
dengan mitra kerja yang lain. Setiap orang akan terbiasa berinteraksi dengan
mitra kerja yang memiliki karakter berbeda – beda sehingga akan memudahkan
proses kerjanuya sendiri.
4. Problem solving dan
manajemen konflik
Dinamika dalam
kehidupan merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
Manusia dituntut untuk mampu menyelesaikan dinamika tersebut. Kemampuan
pengambilan keputusan dan manajemen konflik yang baik tentu sangat dibutuhkan
ketika menghadapi setiap dinamika kehidupan.
Dalam
organisasi, dinamika tersebut juga pasti terjadi. Permasalahan organisasi
membutuhkan kemampuan pengambilan keputusan yang baik. Pemimpin organisasi
dalam mengambil suatu keputusan atau kebijakan, harus mengutamakan kepentingan
bersama, bukan individu atau golongan sehingga tidak ada pihak yang merasa
dirugikan.
5. Memperbanyak
teman
Didalam
organisasi, akan banyak orang – orang baru yang dapat kita temui. Baik itu
sesama tingkatan maupun dengan orang yang berbeda tingkatan. Manfaat ini juga
terjelaskan dalam hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang akan selalu
membutuhkan bantuan orang lain.
Manfaat tersebut merupakan manfaat yang
bisa didapat bagi diri sendiri ketika berorganisasi. Sedangkan manfaat bagi
masyarakat tentu lebih banyak. Salah satunya bisa dilihat dari Organisasi
pemuda Budi Utomo. Organiasi Budi Utomo merupakan organisasi yang membangkitkan
pergerakan nasional Indonesia untuk menentang penjajahan. Belum lagi pergerakan
lain yang dipelopori oleh organisasi kemahasiswaan. Keterlibatan mahasiswa
dalam dalam setiap perubahan tatanan negeri ini untuk mewujudkan tatanan
bermasyarakat yang baik memang tak perlu diragukan lagi. Romantisme mahasiswa
dengan masyarakat terlihat dalam fungsinya sebagai agent of change dan social
control.
Dunia kampus, dalam hal ini organisasi
kemahasiswaan merupakan gambaran dari kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya
karena memiliki kemiripan kompleksitas permasalahan serta struktur sosial
dengan masyarakat sesungguhnya. Miniatur yang baik bagi setiap individu sebelum
benar – benar terlibat dalam dunia luar kampus (bermasyarakat). Hal ini
disebabkan karena bangku perkuliahan hanya mengajarkan mengenai teori – teori,
tidak mengajarkan soft skill yang
menjadi kebutuhan utama dimasa depan. Karena realitas dunia kerja tidak hanya
menuntut IP tinggi, tetapi juga menuntut sarjana berkualitas. Apalagi dunia
kerja yang menuntut kerjasama dan interaksi yang intens, serta kemampuan
berkomunikasi. Mereka yang hanya bermodalkan teori keilmuannya, tentu akan
tersisih.
Meskipun memiliki banyak manfaat dan
kontribusi yang banyak terhadap masyarakat luas, masih ada beberapa pihak yang
melihat miring terhadap keberadaan organisasi kemahasiswaan. Banyak pihak
menilai, kegiatan organisasi hanya akan menghambat proses perkuliahan. Oleh
karenanya, organisasi kemahasiswaan dituntut untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas dirinya agar membentuk mahasiswa ideal, yakni mahasiswa
yang mempunyai kemampuan intelektual tinggi dalam akademik dan kemampuan dalam
berorganisasi dan bersosialisasi dengan lingkungannya, serta peka terhadap
perubahan – perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
Dengan demikian, satu media yang dapat
membentuk kematangan mahasiswa dalam hidup bermasyarakat ialah organisasi.
Dengan senantiasa ber – organisasi, maka mahasiswa akan terus berinteraksi dan
beraktualisasi, sehingga menjadi pribadi yang kreatif serta dinamis dan lebih
bijaksana dalam persoalan yang mereka hadapi.
Terlepas
dari argumen apapun yang kita bangun mengenai manfaat organisasi bagi
mahasiswa, yang terpenting adalah seberapa besar manfaat yang telah kita
berikan bagi bangsa dan negara. Karena sesungguhnya, belum pantas seseorang
disebut sebagai mahasiswa tanpa memenuhi
konsekuensi dari identitas – identitas yang melekat pada dirinya. Pemenuhan keseluruhan
konsekuensi identitas tersebut menjadikan mahasiswa memiliki kebermaknaan
sebagai mahasiswa, mahasiswa sebenarnya, mahasiswa seutuhnya, bukan hanya sekedar mahasiswa.