Resume suara koridor “ situasi pemerintahan ditangan Jokowi-JK”
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin"
sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing,
pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya.Arti
pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,
khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang
memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang
, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini
Kartono, 1994 : 181).
Dalam suatu organisasi kepemimpinan
merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan
penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar
supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim
Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan
dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan
sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan
dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.
Seorang pemimpin merupakan
penggerak/dinamisator dan coordinator dari sumber daya manusia, sumber daya
alam, semua dana, dan sarana yang disiapkan oleh sekumpulan manusia yang
berorganisasi. Maka keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin
diraih bergantung pada kepemimpinannya
yaitu apakah kepemimpinan tersebut mampu menggerakkan sumber daya manusia,
sumber daya alam, sarana, dana, dan waktu secara efektif-efisien. (Kartini
Kartono, 2013).
Presiden Jokowi sebagi seorang pemimpin
merupakan orang nomor 1 di Negara ini. Setelah beberapa bulan kepemimpinannya
masih ada beberapa orang yang mempertanyakan integritasnya dan tindakan
nyatanya dari janji-janji yang dia keluarkan pada saat kampanye dulu. Pada
awalnya masyarakat memilih sosok Joko Widodo sebagai pemegang tambuk
kepresidenan selanjutnya setelah Susilo Bambang Yudhoyono karena sifatnya yang
merakyat, namun setelah terpilih banyak dikalangan masyarakat yang merasa
kecewa sebab yang terlihat bukan lagi sifat merakyat dari seorang Joko Widodo
melainkan sikap tidak tegas dan lambatnya dalam pengambilan sebuah keputusan.
Syarat-syarat pemimpin yang baik yaitu
Bebas, Bijak,tegas, tanggung jawab, adil, jujur, berani, dan berintegrasi. Dari
syarat-syarat ini kita data menganalisis
cara kepemimpinan Presiden Jokowi dalam beberapa bulan ini.
1.
Bebas,
bebas dalam hal ini merupakan bebas dari inervensi-intervensi dari pihak lain
dalam kepemimpinannya. Namun, yang kita lihat Presiden Jokowi dalam kepemimpinannya banyak
mengalami intervensi politik, baik dari dalam negeri ( partai politik
pengususngnya) maupun dari luar (Negara-negara lain).
2.
Bijak,
dalam hal ini Presiden Jokowi sudah dianggap bijak bagi sebagian besar orang.
3.
Tegas,
ketegasan Presiden Jokowi masih dipertanyakan oleh banyak orang. Ini
dikarenakan lambanya Presiden Jokowi dalam pengambilan sebuah keputusan dalam
menyelesaikan masalah. Dapat kita lihat pada saat kasus pencalonan KAPOLRI yang
memakan waktu yang lama dalam pengambilan keputusannya.
4.
Tanggung
jawab, dalam beberapa hal Presiden Jokowi sudah dianggap bertanggung jwab sebab
dalam kepemimpinannya dia sudah dapat menyelesaikan masalah, walaupun terkesan
lamban.
5.
Adil,
dalam pengambilan keputusan keadilan Presiden Jokowi masih dipertanyakan oleh
beberapa orang sebab banyak kepentingan-kepentingan yang mempengaruhi
keputusannya.
6.
Jujur,
dalam hal ini Presiden Jokowi sudah dapat dianggap jujur.
7.
Berani,
dalam hal ini banyak yang menganggap Presiden Jokowi kurang berani dalam pengambilan keputusan
sebab banyak tekanan politik dari orang-orang yang ada dibelakangnya serta
banyak pula tekanan dari partai politiknya.
8.
Integritas, Presiden Jokowi dianggap tidak berintegritas
sebab apa yang dikatakannya tidak sesuai dengan tindakannya. Misalnya dalam hal
pembagian cabinet dalam pemerintahannya, Presiden Jokowi mengatakan golongan
politik dan golongan professional akan dibagi sesuai dengan porsinya, namun
pada kenyataannya tetap saja golongan politik tetap mendominasi.
Di dalam Negara ini, politik balas jasa
masih sangat popular dikalangan para pemimpin-pemimpin kita, baik pemimpin
ditingkat pusat maupun pemimpin-pemimpin ditingkat daerah. Politik balas jasa
ini merupakan factor paling utama yang
membuat para pemimpin kita tidak dapat bertindak secara professional dan tegas
dalam kepemimpinannya. Terlalu banyak intervensi-intervensi serta konflik-konflik
kepentingan yang mengikuti kepemimpinannya.
Seharusnya seorang pemimpin dapat tegas
dalam kepemimpinanya dan terbebas dari intervensi dari luar terutama seorang
kepala Negara. Seorang Presiden merupakan symbol dari Negara bukan symbol dari
partai politiknya. Jika seseorang telah menjadi kepala Negara maka ia harus
melepas status politiknya dan kekuasaannya pada partai politik yang
mengusungnya karena dia telah menjadi bagian terpenting dari sebuah Negara,
kewajibanyya dalam parai poltiknya telah selesai dan digantikan kewajibanya
kepada masyarakat banyak yang baru akan dimulai, sehingga segenap kekuatannya
dicurahkan untuk masyarakat banyak bukan hanya pada partai poltik
pengusungnya saja.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita sebagai mahasiswa harus senantiasa mengawal setiap kepemimpinan
di Negara kita tercinta ini agar Negara kita ini tetap berada dijalurnya dan
berorientasi kepada kepentingan orang banyak tidak kepada sebagian golongan
saja. Serta kita harus sentantiasa belajar dan belajar untuk mempersiapkan diri
kita memegang estafet tambuk kepemimpinan di Negara kita tercinta kelak.